TUJUAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN :
Siswa akan dapat memahami, menerapkan dan menjadikan pola hidup berwirausaha
dengan kemampuan berkomunikasi, memimpin dan menerapkan manajemen usaha dalam
mengelola usahanya dengan baik dan benar.
Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa kemajuan ekonomi.
Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit kewirausahaan, yang kuat dari warga
bangsanya. China adalah contoh konkret dan paling dekat. Setelah menggelar pesta akbar
Olimpiade 2008 yang mencengangkan banyak orang beberapa waktu lalu, mereka kembali
membuat dunia berdecak dengan kesuksesan astronotnya berjalan-jalan di angkasa luar.
Dan kini, dunia menantikan China turun tangan membantu mengatasi krisis keuangan
global. Tanpa kemajuan ekonomi, tentu semua itu tak mungkin dilakukan China. Salah satu
faktor kemajuan ekonomi China adalah semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang
didukung penuh pemerintahnya
Menurut McClelland (2000), salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara menjadi
maju adalah ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara tersebut berjumlah 2%
dari populasi penduduknya. Saat ini, jumlah wirausaha yang terdapat di Indonesia
mencapai 400 ribu jiwa atau kurang dari 1% populasi penduduk Indonesia yang berkisar 200
juta jiwa. Kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi di Amerika Serikat
misalnya yang memiliki jumlah wirausaha sebesar 11,5% dari populasi penduduknya atau
negara tetangga yaitu Singapura dengan 7,2% warganya bekerja sebagari wirausaha. Efeknya
tidak mengherankan bila kedua negara tersebut menjadi salah satu negara dengan
perkembangan ekonomi termaju di dunia.
Jika melihat jumlah kebutuhan wirausaha baru untuk memposisikan Indonesia sebagai
negara maju, setidaknya masih butuh waktu 25 tahun lagi untuk mencapainya (Rukka,
2011). Estimasi waktu yang cukup lama tersebut menuntut perlu segera diupayakan
langkah-langkah agar jumlah wirausaha baru dapat bertambah dengan waktu pencapaian
yang relatif singkat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan penciptaan
wirausaha baru yang berasal dari lulusan perguruan tinggi.
Satu-satunya peluang yang masih sangat besar adalah bekerja dengan memulai usaha
mandiri. Hanya saja, jarang ditemukan seseorang sarjana yang ingin mengawali
kehidupannya setelah lulus dari perguruan tinggi dengan memulai mendirikan usaha.
Kecenderungan yang demikian, berakibat pada tingginya residu angkatan kerja berupa
pengangguran terdidik. Jumlah lulusan perguruan tinggi dalam setiap tahun semakin
meningkat. Kondisi ini tidak sebanding dengan peningkatan ketersediaan kesempatan kerja
yang akan menampung mereka.
No comments:
Post a Comment